i’m still 22 years old, masih muda kan, terlalu cepat membicarakan pernikahan, aku masih ingin bebas (meniru kata – kata sahabatku).
taaapiiii…. kata “pernikahan” akhir – akhir ini seringkali terdengar di telingaku, bikin telingaku sedikit panas. dan naluri wanitaku mulai ikut berperan, aku tak seambisius dulu, sebagai wanita, rasanya aku ingin seperti yang lain, berbakti pada suami, membesarkan anak – anakku.
ditambah lagi aku yang nemenin prosesi lahiran “Galina Raissa” putrinya mbak Endang. ngeliat baby yang baru ke luar dari tubuh sang Ibu, waah,,subhanallah… ^_^
[daaaaan,,,,,, duh aku mulai kebingungan, tadinya mau nulis apa yaa,,, "
hehey,,, fokjus aahh...
*sejenak melupakan keinginan untuk menikah muda,, Insya Allah,, waktu,,tempat dan sang pangeran yang dinanti – nanti itu sudah di tentukan oleh Alloh SWT. dan “semua indah pada WAKTUnya”.. ga usah terlalu difikirin dari sekarang kali aaaah.. uuuu..yeaaaah…
“aku ingin menjadi -Bidadari hati- untuk pasangan hidupku nanti,, bidadari hati adalah ia yg siap membantu mendayung bahtera,menghadapi badai dan ombak yg besar, tetap teguh dan bertahan menuju pulau impian yakni syurga dan memadu kasih nan abadi disana”
(Bidadari hati terinspirasi oleh Akang “Pras” hehe.. tulisannya selalu menginspirasiku)
2 komentar:
Menikah di usia muda terkadang menimbulkan banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau terpaksa karena dijodohkan.
Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk hidup dan diberi “makan”.
Oleh karena itulah mendapatkan kesenangan seksual dan melampiaskan hasrat seksual bukanlah tujuan tetapi hanyalah sebuah efek yang bertujuan untuk menyatukan hati dan pikiran sepasang anak manusia yang berlainan jenis dan memutuskan untuk hidup bersama dan berbagi kesenangan maupun duka bersama. Seks bukanlah tujuan melainkan hanya sebuah media untuk mengekpresikan cinta dimana perkawinan membuatnya agar tetap berada dalam kesucian.
Memperoleh keturunan pun bukanlah sebuah tujuan utama akan tetapi sebuah buah dari cinta dan perkawinan dimana kehadiran seorang anak akan semakin mempererat hubungan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua.
Jadi menikah adalah sebuah kebutuhan bagi setiap manusia. Kalau kita sudah siap menikah di usia muda, kenapa harus menunda. Alasan menikah di usia muda ada beberapa yaitu:
1. Godaan untuk para pemuda saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan di masa lalu.
2. Memperbanyak kebaikan dan meminimalkan kemaksiatan.
3. Agar hidup lebih terarah dan produktif.
4. Mempersiapkan generasi yang lebih baik.
Sementara, sebagian diantara kita terpengaruh oleh budaya barat yang tidak lagi mementingkan pernikahan. Padahal coba perhatikan fenomena di negara-negara barat saat ini:
1. Penduduknya lebih banyak yang berusia lanjut daripada yang berusia muda (piramida terbalik).
2. Para pemudanya tidak mau menikah dan punya anak.
3. Mereka lebih senang hidup bersama tanpa ikatan.
4. Mereka melegalkan prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual.
Apa yang akan terjadi nanti di negara barat sana 10 atau 20 tahun ke depan? Kalau bisa melakukan kebaikan hari ini, kenapa harus menunggu esok hari. Segeralah melaksanakan apa yang anda bisa lakukan karena esok belum tentu kita masih ada. Jangan menunda!
trmksh atas masukannya, insya allah segera :)
Posting Komentar