Semua orang, sebahagia apapun hidupnya, manusiawi jika pernah sekali,
dua kali, bahkan lebih mengalami kehilangan yg menyakitkan...
Ada
yg kehilangan harta kesayangan, seperti dompet, HP, kamera, motor,
mobil, kucing, bunga... Ada yg kehilangan dokumen, macam KTP, passport,
surat nikah, surat cerai... Ada yg kehilangan anggota keluarga, seperti
ayah, ibu, suami, istri, adik, kakak, teman... Ada yg kehilangan sesuatu
yg lbh susah dijelaskan, seperti cinta, ketenangan, kenyamanan, harga
diri, reputasi...
Apapun bentuknya, kehilangan itu selalu
kongkret... mulai dr secara fisik memang tidak ada lagi.. menatap
ruangan kosong tempat benda itu dulu berada.. menatap kamar kosong
tempat seseorang itu dulu sering bersenda-gurau... hingga secara jiwa...
hati yg nelangsa, perasaan yg kosong, posisi yg tidak lg dihargai...
sehingga menimbulkan rindu, marah, sedih, menangis, dsbgnya....
Lantas,
sepanjang hidup kalian selama ini, kawan... kehilangan apakah yg
membuat kalian merasa begitu sedih? Mari tepekur sejenak, mengingat2...
lantas sebutkan dlm hati, kehilangan apa yg paliiinggg membuat kalian
sedih? Jika tidak ada, maka mari kita rubah pertanyaannya: kehilangan
apakah yg paliiingg kalian takutkan di masa depan??
Karena
sy punya satu... di antara kehilangan HP, kehilangan kamera, dokumen,
cinta, nama baik, ayah, teman terbaik, dan sebagainya... sy ternyata
memiliki sebuah kehilangan yg amat menyesakkan, belum terjadi (atau
jangan2 sudah terjadi); yg membuat sy takut sekaliiii... bukan, tentu
saja bukan kehilangan yg lazim, yang biasa... sy sungguh takut
kehilangan "kehilangan"... kehilangan perasaan "kehilangan" itu
sendiri...
Tidak mengerti? Sama sy juga awalnya tidak
mengerti kalimat aneh (meski bijak ini); membuat sy mikirr lamaa...
padahal sejatinya, banyaaak sekali orang yg tidak tahu, tidak sadar,
kalau dia sebenarnya telah: kehilangan perasaan "kehilangan" tersebut...
tidak peduli; merasa semua baik2 saja...
Kita kehilangan
momen2 indah bersama keluarga; kasih-sayang kepada orang-tua;
kedekatan... sibuk dgn hidup, rutinitas, dan teman2 baru yg boleh jd itu
tidak hakiki... kehilangan saat2 menyenangkan saat bicara dgn ayah,
ibu, adik, kakak... bercengkerama... kita sesungguh kehilangan, tp tidak
tahu kalau kita telah kehilangan perasaan "kehilangan" tersebut...
Kita
kehilangan menikmati setiap detik nikmat hidup yg diberikan... setiap
tarikan nafas... berdirilah di busway, atau bus2... ketika pagi tiba,
tataplah deretan gedung2 tinggi.... apakah akan kita biarkan rutinitas
menikam waktu, membiarkan kita tdk peduli ternyata betapa indahnya
siluet dinding2 beton berlapis kaca... menatap aktivitas pengamen..
tukang asongan... kondektur yg membunyikan kerenceng uang logam di
tangannya... tersenyum kepada orang di sebelah kita... kita tahu persis
semua itu luar-biasa.. tp kita membiarkannya hilang.. kita kehilangan
perasaan "kehilangan"...
Dan di atas segalanya... ya
Allah.. jangan sampai hamba tidak menyadari kalau hamba telah kehilangan
perasaan kehilangan atas kasih-sayangMu... ber-barel2 nikmat dariMu...
kesempatan untuk membaca firman2Mu... menunaikan ibadah vertikal
kepadaMu.. menyadari sejatinya kehidupan ini dgn merasakan segenap
kasih-sayangMu...
Ya Allah, sejatinya kami kehilangan itu
semua... tp yg lebih menyedihkan lagi.. kami sungguh tidak merasa kalau
kami telah kehilangan perasaan "kehilangan" hal2 tersebut... dan
celakanya, kami kadang justru bangga "kehilangan" pemahaman, prinsip
hidup, kerudung yg selama ini sudah kami pakai/laksanakan hanya demi
urusan dunia..
By __Tere Liye
Tidak ada komentar:
Posting Komentar